I.PROTAP (PROSEDUR TETAP)/STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
PROSEDUR
TETAP (PROTAP) PROCESSING
PRODUCT LAUNDRY DENGAN MEMEGANG PRINSIP “ONE MAN ONE BOX” (DG ARTI SATU ORG
PELANGGAN DGN SATU KERANJANG PADA SELURUH TAHAPAN), MELIPUTI HAL-HAL SEBAGAI
BERIKUT:
A.PROSES PENERIMAAN BARANG
(DICATAT OLEH KARYAWAN/AGEN)
1.
Pakaian dari pelanggan ditimbang, diurai untuk melihat
cacat fisik dari pakain dan jumlahnya dihitung berdasarkan jenis, misalnya;
kemeja, celana dasar, dan lain-lain. Apabila ada cacat fisik seperti luntur,
sobek dll agar di catat di dalam Nota (Warna Putih, Merah dan Biru dalam satu
tindasan).
2.
Lama pengerjaan
Laundry untuk Reguler selama 2 (dua) hari, sedangkan yang ekspres 1 (satu) hari
dengan biaya 2 (dua) kali lipat harga reguler.
3.
Hasil penimbangan, penguraian dan penghitungan dicatat
dalam nota yang mempunyai 3 (tiga) warna.
Nota Putih ditaruh di dalam plastik/keranjang pakaian yang akan di cuci, Nota Merah diserahkan kepada pelanggan dan
Nota Biru sebagai Arsip Laundry.
4.
Pada kolom harga satuan, untuk kiloan Rp 5.000,- per kg,
sedangkan untuk sprey, bed-cover, selimut dan pakaian yang memerlukan perlakuan
khusus dapat dilihat pada brosur harga satuan.
5.
Karyawan pencatat
wajib mencatat nomor telpon pelanggan dan menuliskan nama jelas karyawan yang
menangani pesanan jasa laundry tersebut dari pelanggan di kolom bawah Nota.
6.
Karyawan TIDAK
BOLEH LUPA mengucapkan TERIMAKASIH atas kepercayaan Pelanggan kepada CHANDRA
LAUNDRY.
7. Selanjutnya NOTA PUTIH dari
RUKO/AGENT/UMUM dicatat di WHITE-BOARD (nama; nomor NOTA; jumlah potong/KG;
Harga; TGL masuk/keluar) UNTUK KONTROL dan di BUKU BESAR (-IDEM-) Selanjutnya
Untuk BUKU BESAR Dicatat berdasarkan SUMBER BARANG MASING2 seperti berdasarkan
Agen, Asrama/Kost, Umum UNTUK DASAR TAGIHAN UANG JASA LAUNDRY.
B. PROSES PENAMAAN BARANG (TAPIN)
DAN CHECK ULANG (DICATAT OLEH KARYAWAN BAGIAN PENCUCIAN)
1.
Karyawan memeriksa ulang jumlah dan jenis pakaian yang
telah dicatat sebelumnya pada nota.
2.
Karyawan melakukan
penamaan dan pengkode-an di kain TAPIN yang berwarna putih dan telah dipotong
dengan cara dipasang (di TAGGING) pada bagian-bagian yang tidak akan merusak
penampilan pakaian, seperti di kerah baju, di bagian lengan, pinggang
celana/rok atau pada bagian lipatan jahitan pakaian tersebut.
3. PERIKSA SAKU PAKAIAN (BAJU dan
CELANA), dan apabila ada barang berharga pelanggan seperti UANG, KTP, NOTA
PENTING, KARTU VISA dll agar diamankan untuk dikembalikan kepada pemilik barang
tersebut.
4. Pakaian pelanggan yang sudah di
TAPIN tersebut di taruh dalam keranjangnya masing-masing dan siap untuk dilakukan
proses pencucian pakaian.
C. PROSES
PENCUCIAN DAN PEMERASAN (SPIN)
1. Pakaian yang bersifat luntur dan sobek serta jenis pakaian yang memerlukan
penanganan khusus seperti sutera harus dilakukan pencucian secara
tersendiri/terpisah.
2. Pada saat memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci agar dihitung ulang jumlah
pakaian tersebut apakah sudah sesuai dengan nota.
3. Jumlah Deterjen harus disesuaikan dengan jumlah pakaian serta tingkat
kekotoran pakain. Untuk pakaian yang
sangat kotor dan bandel dapat dibersihkan dengan direndam dalam larutan OXY yang
menggunakan air panas, lalu dibantu dengan disikat secara hati-hati sampai noda
tersebut hilang.
4. Sesuaikan pengaturan Setelan pada
mesin cuci dengan kualitas bahan yang akan dicuci (setelan bahan Sutera, bahan
katon, woll dan Jeans akan berbeda-beda) apabila menggunakan mesin cuci untuk
semua (ALL) Processing.
5. PASTIKAN BAHWA STOCK AIR pada TOWER
mencukupi untuk proses pencucian dengan mesin cuci automatic karena apabila air
tidak tersedia/cukup, maka pompa sedot Mesin Cuci akan terjadi kendala karena
menyedot udara dan bukan menyedot air, sehingga dapat menyebabkan kerusakan
mesin cuci tersebut. Oleh karena itu untuk lebih amannya, maka pompa air
hidupkan.
6. Proses pemerasan (SPIN) sebaiknya dilakukan secara tersendiri dengan mesin yang berbeda (Mesin warna
merah), hal ini dimaksudkan agar prosesnya dapat lebih cepat.
7. Khusus untuk pakaian yang dinilai
serta diminta untuk pencucian secara satuan maka pencucian tetap dicampur namun
lebih perlu diperhatikan aspek kebersihannnya dan proses Packing tidak dicampur
dalam satu plastik, akan tetapi diberi plastik secara tersendiri.
D.PROSES PENGERINGAN DENGAN MATAHARI DAN MESIN PENGERING
(DRYER)
.
1. Sebisa mungkin pengeringan dilakukan dengan DIJEMUR DI BAWAH MATAHARI pada
tempat penjemuran yang telah disediakan dengan tetap memisahkan antara
pelanggan yang satu dengan yang lain dengan cara menjadikan Nota Putih sebagai
pembatas.
2. Apabila ada pesanan Ekspress atau
perlu diantar segera serta tidak memungkinkan menggunakan panas matahari, maka
barulah dapat dikeringkan dengan MESIN PENGERING.
3. Jumlah pakaian yang masuk mesin pengering TIDAK BOLEH melebihi Kapasitas
Tampung Mesin pengering tersebut, sebagai contoh kapasitas mesin pengering
Electrolux 7 KG, maka jumlah pakaian yang dapat masuk mesin pengering berkisar
antara 4 – 5 KG saja, tidak boleh melebihi kapasitas tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mesin pengering
TIDAK CEPAT RUSAK.
4. Setelan lamanya pengeringan dan
tingkat panas yang disetel disesuaikan dengan kondisi pakaian, kelembaban
pakaian waktu yang diinginkan.
5. Apabila proses pengeringan pakaian dengan jumlah banyak dan pasti
membutuhkan waktu proses yang lama (berjam-jam), maka wajib menyediakan waktu
jeda (tombol OFF) untuk istirahat bagi mesin sekitar 15 – 30 menit, dengan
membiarkan pintu mesin tetap terbuka agar hawa panasnya keluar, setelah ruang
pengeringan mesin mulai dingin barulah dimasukkan lagi pakaian yang akan
dikeringkan berikutnya, begitu seterusnya.
6. Setelah proses pengeringan dengan mesin pengeringan selesai seluruhnya maka
TEKAN TOMBOL POWER pada posisi OFF.
7. SELALU MELAKUKAN KONTROL TERHADAP
PAKAIAN YG DIKERINGKAN DENGAN MATAHARI (dari diterbangkan angin dan hujan)
MAUPUN MESIN PENGERING (bila mati lampu mendadak).
E. PENYETRIKAAN
DAN PACKING PLASTIK
.
1. Hidupkan Setrika listrik dengan menyolokkan Jack kabel Setrika pada tombol
listrik yang disediakan.
2. Usahakan penyetrikan pakain ini
juga tetap menganut “ONE MAN ONE BOX”,
sehingga masing-masing pakain pelanggan akan terpisah dari pelanggan lainnya.
3. HATI-HATI, Atur setelan panas
setrika listrik disesuaikan dengan jenis bahan yang akan disetrika; untuk bahan
pakaian yang lembut dan terbuat dari sutra maka posisi tombol setrika jangan
terlalu panas dan untuk pakaian katun maka tombol setrika pada posisi medium, sedangkan
untuk pakaian yang berbahan Jeans serta tebal dapat lebih panas dari posisi
yang lain.
4. Sebagai Indikator lain untuk mengetahui setelan panas setrika listrik yaitu
apabila setrika tersebut menyentuh kain sudah terasa mulai menempel maka
sebenarnya setelan panas setrika tersebut telah melampaui ambang toleransi kain
yang disetrika, maka cepat-cepat turunkan posisi tombol agar panas setrika
listrik tersebut menurun dan JANGAN SEKALI-KALI HAL INI DILANJUTKAN karena kain
tersebut dapat terbakar dan pihak KARYAWAN CHANDRA LAUNDRY akan mengalami
COMPLAINT dan GANTI RUGI, yang bisa berdampak menurunkan kepercayaan pelanggan.
5. Menyetrika Pakaian pelanggan di mulai dari posisi yang sulit terlebit
dahulu, seperti lipatan pinggang, kantung, kuliman celana dan baju, kemudian
dilanjutkan pada bagian lain yang lebih mudah sambil mengatur lipatan celana
dan baju pelanggan.
6. Upayakan untuk Lipatan Celana
panjang/pendek, jahitan sisi celana berada dalam posisi satu garis, lakukan
penyetrikaan secara seksama sampai semua bagian kain menjadi halus dan rapi.
7. Sebelum masuk packing sambil menyelesaikan lipatan pakaian tersebut,
pakaian tersebut disemprot dengan Parfum pewangi secukupnya dan jangan lupa
lebih khusus pada kerah baju pakaian wajib disemprot pewangi tersebut.
8. Untuk pelanggan yang kiloan,
upayakan lipatan tersebut dapat masuk dalam packing plastik yang tersedia agar
terlihat tepat dan rapi, sedangkan untuk
pelanggan satuan lebih diupayakan agar proses penyetrikaan lebih rapi, lebih
detail dan lebih halus pengerjaannya, kemudian di masukkan dalam plastik yang
sudah dilubangi tengah pada bagian atasnya setelah pakain tersebut diletakkan
pada gantungan baju yang tersedia (bahan plastik atau bahan kawat).
9. JANGAN LUPA LUBANGI SUDUT PACKING dengan gunting untuk packing kiloan agar
pakaian tidak apek dan berjamur karena pengap/tidak ada udara.
10.
Pakaian yang sudah dipacking SIAP diantar/diambil oleh
pelanggan maka WAJIB disertai dengan Bukti NOTA PUTIH Pesanan barang yang ada
dlm Packing; dan pihak Pelanggan yang akan mengambil/menerima barang Wajib
menunjukkan Bukti NOTA BIRU pesanan dengan NOMOR BIL yang SAMA.
F. PROSES PENGANTARAN (DISTRIBUSI) PAKAIAN UNTUK BERTEMU
PELANGGAN
.
1. Karyawan yang akan mengantar pakaian pelanggan wajib bersih/mandi serta
berpakaian rapih dan dapat membuktikan diri sebagai karyawan CHANDRA LAUNDRY
(pegang Telpon Chandra laundry dan atau tanda pengenal/pakaian seragam; ada
emblim nama karyawan yang ditugaskan tersebut.
2. Pakaian yang sudah dipacking SIAP
diantar/diambil oleh pelanggan maka WAJIB disertai dengan Bukti NOTA PUTIH
Pesanan barang yang ada dlm Packing; dan pihak Pelanggan yang akan
mengambil/menerima barang Wajib menunjukkan Bukti NOTA BIRU pesanan dengan
NOMOR BIL yang SAMA.
3. Wajib menyapa dengan ramah dan memberikan ucapan/senyuman secara simpatik
pada saat menyerahkan barang pesanan tersebut.
4. Pada saat inilah apabila ditemukan
ada barang pelanggan yang tertinggal dipakaian, maka karyawan WAJIB
menyerahkannya.
5. Ucapkan TERIMAKASIH atas
kepercayaannya menggunakan Jasa CHANDRA LAUNDRY dan silahkan menghubungi
kembali via telpon apabila ingin menggunakan jasa laundry selanjutnya.
PROSEDUR
TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PERALATAN CHANDRA LAUNDRY
A.
KENDARAAN BERMOTOR/MOBILITAS:
1. HAL YANG SANGAT PENTING yaitu JANGAN TELAT GANTI OLIE pada saat perawatan
CHUN-UP DAN CHECK-UP menyeluruh secara berkala setiap 2.000 – 3.000 Km < = 1
BULAN
2. SPEEDOMETER JANGAN SAMPAI MATI/RUSAK, apabila rusak/mati SEGERA PERBAIKI.
3. SETIAP HARI, motor wajib dalam
keadaan bersih dan dicuci dan selalu dilakukan pemeriksaan harian dan mingguan
terhadap keadaan REM, LAMPU SEINT, LAMPU PENERANG DEPAN DAN BELAKANG/LAMPU REM.
4. Mengendarai motor hindari menghidupkan handle GAS dengan menyendal-nyendal/menyentak-nyentak
karena akan merusak mesin (piston dan stang sheher motor).
5. Utamakan KESELAMATAN BERKENDARAAN karena menyangkut NYAWA/KESELAMATAN DIRI
PRIBADI/ SENDIRI, PENUMPANG, maupunPENGENDARA LAIN dan ketertiban jalan raya
pada umumnya, disamping KESELAMATAN KENDARAAN ITU SENDIRI.
6. Untuk mencapai KESELAMATAN BERKENDARAAN maka patuhilah SOPAN SANTUN, ETIKA
BERKENDARA serta RAMBU-RAMBU LALU LINTAS, maupun mematuhi PRINSIP KEHATI-HATIAN
DAN KEWASPADAAN DALAM BERKENDARAAN.
7. HINDARI BERKENDARAAN DLM KEADAAN MENGANTUK, LELAH, MABUK, SETRESS DAN SAKIT
karena akan BERBAHAYA.
8. KONDISI BAN dalam berkendaraan JUGA MENENTUKAN KESELAMATAN, oleh karena itu
apabila ban sudah gundul jangan ngebut terutama pada saat hujan karena ban
dapat slip/tergelincir/terpental pada aspal yang basah terkena hujan tersebut.
9. KONDISI BAN YANG SUDAH GUNDUL HARUS SEGERA DIGANTI
10.
SETIAPPERSONIL yang mengendarai BERTANGGUNGJAWAB terhadap
KENDARAAAN tersebut, dan PENANGGUNGJAWAB KENDARAAN SETIAP HARI BERTUGAS
MENGECHECK DAN MENJAGA KEBERSIHAN KENDARAAN tersebut, SERTA MELAPORKAN kepada
pemilik Laundry baik bersifat INSIDENTIL/mendadak ataupun secara berkala pada
saat RAPAT MINGGUAN.
B. MESIN CUCI DAN MESIN PENGERING
1. Hindari beban berlebihan baik pada mesin cuci maupun mesin pengering,
karena biaya perawatannya akan membengkak.
2. HINDARI mesin beroperasi/hidup pada saat hujan yang disertai
GLEDEK/GUNTUR/PETIR.
3. KALAU kerja laundry dalam satu hari sudah selesai, maka semua mesin MATIKAN
untuk memberi waktu bagi mesin ISTIRAHAT dari BEBAN KERJA SEHARIAN.
4. Bersihkan badan/body mesin cuci dan mesin pengering dari KOTORAN/DEBU
dengan kain LAP yang bersih ataupun KANEBO, SETIAP HARI. Pembersihan bagian
dalam mesin pengering menggunakan sikat kecil dan sikat gigi dengan deterjen,
sehingga dapat lebih menjangkau bagian-bagian lekukan2nya.
5. HINDARI TOMBOL/KNOP MESIN CUCI dan MESIN PENGERING TERKENA AIR/AIR HUJAN
BAIK LANGSUNG maupun PERCIKAN dengan cara di TUTUP PLASTIK PELINDUNG PADA PANEL
TOMBOL tersebut. Hal ini untuk
menghindari kerusakan dan konsleting pada bagian kelistrikan dari tombol pada
panel tersebut.
6. DEBU PADA FILTER/SARINGAN, dibersihkan setiap selesai mengerjakan pekerjaan
pengeringan dengan jam total 12 -24 jam khususnya pada pakaian yang terbuat
dari katun, misalnya selimut, sarung, bed-cover, dimana bahan kapasnya mudah
lepas. Pembersihan debu pada filter
saringan dilakukan dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian, dimana tangan
TIDAK BOLEH MENYENTUH BAGIAN FILTER/SARINGAN, dan hanyalah pada bagian PLASTIK
RANGKA FILTER nya saja yang boleh tersentuh oleh tangan kita, kemudian DEBU
tersebut DITIUP dengan MULUT pada ARAH YG BERLAWANAN dari posisi MENEMPELNYA
DEBU, sehingga debu akan mudah rontok/ lepas dari Filter tersebut.
7. PEMBERSIHAN RUANG TEMPAT ELEMENT PEMANASAN LISTRIK DAN BLOWER secara
berkala 1 - 2 bulan sekali dengan
membuka tutup lubang pengeluaran udara panas, dengan cara disedot mempergunakan
VOKUM CLEANER juga diperlukan dalam rangka MENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN pada mesin akibat debu-debu sisa processing yang mudah terbakar oleh Element
Pemanasan listrik tersebut.
C. ALAT STEAM MOBIL/KARPET
1. Diupayakan agar slank penyemprotannya TIDAK BOLEH TERLINDAS mobil maupun
motor pada saat sedang melakukan penyeteaman, karena dapat menyebabkan selang
tersebut pecah dan juga akan mempermudah
RUSAKNYA KLEP POMPA Steam tersebut.
2. Usahakan melakukan penyeteaman dengan baik dan alat selalu dikontrol secara
berkala setiap minggu untuk memastikan alat steam SELALU SIAGA.
3. Setelah dipakai SLANK alat Steam langsung di GULUNG kembali seperti semula
dan matikan mesinnya (OFF), kemudian cabut kabel listriknya dari tombol listrik
rumah (PLN).
4. Sebelum disimpan kembali, alat steam dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa
deterjen yang melekat dengan kain LAP/KANEBO.
D. PERALATAN KERJA
LAINNYA
1. PERALATAN TULIS DAN BUKU ADMINISTRASI disimpan dalam almari yang telah
disiapkan, dan setelah alat tersebut dipakai maka dikembalikan ke tempat
semula.
2. PERALATAN KERJA/PERTUKANGAN disimpan DI BOX ataupun ditaruh di gudang, dan setelah alat tersebut dipakai maka dikembalikan ke tempat semula.
3. BAHAN-BAHAN KIMIA dan DETERJEN DITARUH PADA TEMPAT YANG AMAN dan JAUHKAN
DARI POSISI TEMPAT MAKANAN untuk MENGHINDARI KONTAMINASI DAN KERACUNAN.
4. SELURUH PERALATAN KERJA (SETRIKA LISTRIK, MESIN CUCI/PENGERING, TIMBANGAN,
ALAT STEAM) setelah selesai bekerja PASTIKAN POSISI DAN KEBERSIHANNYA TERJAGA DENGAN
BAIK.
5. APABILA MENGGUNAKAN KOMPOR GAS UNTUK MASAK AIR PANAS GUNA MENCUCI NODA YANG
MEMBANDEL, MAKA HARUS DITUNGGU OLEH YBS/YANG MEWAKILI, JANGAN DITINGGAL GUNA MENCEGAH POTENSI
KECELAKAAN/KOMPOR MELEDAK, DSB.
6. BERSIHKAN SELURUH PERALATAN KERJA SETELAH DIPAKAI (tiap hari) DAN ATAU
DAPAT DILAKUKAN SECARA BERKALA (1 minggu atau 1 Bulan).
Komentar